JellyPages.com

Jumat, 11 November 2011

Bahaya merokok bagi kesehatan


 A .BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN
Mungkin kalian pernah berada di kendaraan umum seperti Bus kota atau kereta api yang penuh dengan asap rokok. Apa kalian tau arti dari merokok itu? Merokok adalah perbuatan tidak baik dan sangat merugikan. Definisi rokok menurut Wikipedia adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung Negara) dengan dimeter sekitar 10mm. manusia di dunia yang merokok  pertama kalinya adalah suku Indian di Amerika.  Apa yang kalian rasakan saat di dalam bus? Meskipun kalian tidak merokok, tetapi ternyata kalian juga ikut menghirup asap rokok yang di hembuskan oleh orang-orang yang merokok disekeliling kalian.
      Sebelum kalian terlanjur merokok, janganlan kalian mencoba untuk merokok. Rokok atau tembakau mengandung zat yang dapat menyebabkan seseorang ketagihan. Bila hal tersebut terjadi pada kalian, maka sulit untuk menghentikan kebiasan merokok. Padahal, kebiasaan merokok sangat berbahaya bagi kesehatan kita, dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Asap rokok mengandung bahan-bahan beracun yang dapat meracuni pengisapnya (perokok) maupun orang-orang disekitarnya. Asap  Orang-orang yang tidak merokok tetapi ikut menghisap asap rokok  disebut perokok pasif. kebiasaan merokok telah menjadi budaya dibelahan dunia. Mayoritas perokok diseluruh dunia 47%  adalah populasi pria dan 12%persen adalah populasi wanita dengan berbagai umur.



B. LATAR BELAKANG MEROKOK
      Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah factor gengsi dan agar disebut jagoan malahan ada satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu”ada ayam jago di atas genteng. ngga merokok ngga ganteng”. Sedangkan kalangan orang tua, stress dan kerena ketagihan.
      Tulisan ini mungkin sama nasibnya dengan kumpulan aksi anti rokok yang di dengungkan seperti diatas tetapi saya mencoba  membahasnya dari sudut kimia sesuai dengan literature yang di punyai, dengan harapan pembaca artikel ini yang mayoritas dari jurusan kimia akan lebih mudaH memahami ketimbang saya membahas dari sudut kesehatan, lingkungan atau industri. Sehingga mudah-mudahan setelah membaca artikel ini. Setidaknya ada beberapa orang dapat berhenti merokok
C. FAKTA FAKTA MEROKOK
À    Badan organisasi kesehatan PBB yaitu WHO menyebut bahwa di amerika sekitar 346 ribu orang meninggal tiap tahun akibat merokok.
À    WHO juga menyebutkan seandainya 2/3 dari yang di belanjakan dunia untuk membeli rokok di gunakan untuk kepentingan kesehatan, niscaya dapat memenuhi kesehatan asasi manusia di muka bumi.
À    99% dari 660 orang yang terkena penyakit kanker disalah satu rumah sakit shanghai china adalah disebabkan oleh rokok.
À    Persentase kematian yang disebabkan merokok lebih tinggi dibandingkan karena perang dan kecelakan lalu lintas.
À    Mengkonsumsi 20 batang rokok perhari menyebabkan berkurangnya 15% haegmoglobin, yakni zat besi pembuntuk sel darah  merah.
À    Persentase kematian orang yang berusia 46 tahun lebih adalah  25% lebih bagi perokok.
Katanya merokok dapat menenangkan pikiran dan supaya di anggap jantaan. Semua itu bohong, jangan percaya dengan dugaan-dugaan menyesatkan berikut ini.
À    Merokok membantu berfikir untuk memecahkan masalah. Padahal keyataanya merokok dapat mencerai beraikan pikiran, mengurangi konsentrasi berfikir karena rokok menyebabakan penyempitan napas dan keringnya tenggorokan
À    Merokok membantu menengkan urat saraf. Padahal sebaliknya rokok berpengaruh buruk pada urat saraf. Rokok juga menyebabkan kencangnya detak jantung dan itu sangat berbahaya.
À    Merokok dapat memperbanyak teman dan saling menawarkan rokok dan basa-basi di dalamnya. Ternyata itu pun keliru, sebab pada kenyataanmya teman-teman yang di maksud adalah teman buruk.
À    Merokok menghilangkan rasa lelah. Padahal justru menambah kelelahan dan kepayahan kerena terganggunya kerja banyak organ tubuh , seperti urat saraf, alat pernapasan dan alat pencernaan.
À    merokok dapat mengusir kesedihan dan kegaulan. Padahal rokok mendatangkan kesedihan, kegaulan, dan bencana, diantranyakarena ia harus merogoh kantongya.
C. RACUN DALAM ROKOK
Rokok mengandung beribu-ribu bahan kimia berbahaya yang membahayakan kesehatan manusia. Tiga bahan kimia paling berbahaya dalam rokok yaitu tar, nikotin, dan karbon monoksida
TAR
Tar adalah jenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan subtansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg perbatang tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kenker pada jalan nafas dan paru-paru. Tar terkumpul diparu-paru karena asap rokok akan mendingin setelah dihisap dan masuk kedalam paru-paru. Tar akan bercampur dengan bahan-bahan kimia beracun yang lain.
NIKOTIN
Nikotin yang terkandungdi dalam asap rokok antara 0,5-3 mg dan semua di serap, sehingga di di dalam cairan darah atau plasma darah 40-mg/ml.nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nokotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosaminlah yang bersifat karsinogenik. Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti hanya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif.  Nikotin dikenal sebagai salah satu racun yang paling kuat nikotin membuat seseorang ketagihan tembakau. Tidak adanya tembakau dapat  mengakibatkan gejala-gejala perasaan yang tidak menyenangkan. Gejala-gejala ini dapat terjadi pada seseorang yang mencoba untuk berhenti merokok. Nikotin merangsang pelepasan hormon adrenalin ke dalam darah dan merangsang berkolompoknya trobosit tombosit akan menggumpal dan akhirnya menyumbat darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok. Hormon adrenalin menyebabkan peningkatan detak jantung dan peningkatan tekanan darah. Dalam jangka waktu lama tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan masalah yang berkaitan dengan system peredaran darah. Masalah tersebut misalnya penyakit jantung.
KARBON MONOKSIDA
Gas CO adalah jenis gas yang tidak memiliki bau. Gas CO yang di hasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3-6% gas ini di hisap oleh siapa saja. Karbon monoksida merupakan gas yang lebih mudah terikat dengan hemoglobin di bandingkan dengan oksigen. Hemoglobin terdapat di sel darah merah dan berfungsi untuk mengikat oksigen. Akibatnya, kandungan oksigen di dalam darah menurun sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk menyediakan oksigen bagi tubuh. Dalam jangka waktu lama, kandungan karbon monoksida yang tinggi dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah. Pengerasan ini terutama pada pembuluh darah yang membawa oksigen ke otot jantung.
Ada pun bahan berbahaya yang lain seperti di bawah ini:
ACROLEIN
Zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan mengmbil cairan dari glyceril atau dengan mengeringkannya. Pada dasarnya zat ini mengandung alcohol yang pasti sangat mengganggu kesehatan. Artinya acrolein ini adalah alcohol yang cairannya telah diambil.
AMMONIA
Gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hydrogen memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel- sel tubuh dan kalau di suntikkan sedikit saja pada aliran darah akan membuat pingsan atau kematian. Maka air kencing adalah bentuk dari zat ammonia yang di sekresikan dan di buang dari darah tubuh kita, karena memang tidak boleh bercampur dengan darah. Ammonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini di dapati berupa gas dan berbau tajam. Walaupun ammonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi bumi, ammonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi keselamatan dan kesehatan pekerjaan AS memberi batas 15 menit bagi kontak dengan ammonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum, kontak dengan gas ammonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabakan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekali pun ammonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, ammonia masih di golongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan ammonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin ammonia yang digunakan secara komersial dinamakan ammonia anhidrat. Isttilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut karena ammonia mendidih di suhu -33oC, cairan ammonia harus di simpan dalam tekanan tinggi atau temperature amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap”ammonia rumah”adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut di ukur dalam satuan baume. Produk larutan komersial ammonia berkontraksi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baume.
FORMIC ACID
Cairan tidak berwarn, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan dapat membuat lepuh. Zat ini dapat menyebabakan seseorang seperti merasa digigit semut.
 HYDROGEN CYANIDE
Gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung racun berbahaya dan jika dimasukkan langsung kedalam tubuh akan berakibat kematian .

NITROUS OXIDE
Gas tidak berwarna dan jika dihisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini awalnya adalah untuk zat pembius pada saat operasi.
METHANOL
Cairan ringan dan mudah menguap dan terbakar. Jika dihisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
METHYL CHLORIDE
Merupakan campuran zat-zat bervalensi satu atas nama hydrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan compound organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan pembius.
FORMALDEHYDE
Gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat pengawet dan pembasmi hama. Gas ini sangat beracun keras terhadap semua organisme hidup.
PHENOL
Zat ini terdiri dari campuran Kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat organic misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat di protein dan menghalangi kerja enzim.
ACETOL
Zat ini adalah hasil dari pemanasan aldeyde dan menguap dengan alkhohol (sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas bergerak ).
HYDROGEN SULFIDE
Gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini menghalangi aksodasi enzim (zet besi berisi pigmen)
PYRIDINE
Cairan yang tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah alcohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
CADMIUM
Cadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Cadmium berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Secara prinsipil konsentrasi rendah  berefek pada ganguan paru-paru, emphysema dan renal turbulardisease yang kronis. Jumlah normal cadmium di tanah berada di bawah ppm, tetapi angka tertinggi (1.700 ppm) di jumpai pada sample tanah yang di ambil didekat pertambangan biji seng (zn). Cadmium lebih mudah di akumulasi oleh tanaman di banding dengan ion logam berat lainnya seperti timbal. Logam berat ini bergabung bersama timbale dan merkuri sebagai the big threeheavy metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia menurut badan dunia WHO konsumsi perminggu yang di toleransikan bagi manusia adalah 400-500mg perorang atau 7 mg per kg berat badan. Cadmium juga bisa di temukan di baterai dan aki, ngerokok sama kayak sama dengan ngisep baterai kali ya????
  HIDROGEN SIANIDA(HCN)
Hydrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja sianida di masukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian. 

BENZENE
Zat ini di kenal sebagai bensol merupakan senyawa kimia organic yang mudah terbakar dan cairan tidak berwarna.
 ASITELENA
Bahan bakar yang di gunakan dalam obor las (asitelena) merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
 ARSENIK
Adalah zat yang terdapat pada racun tikus.
ASAM FORMAT
Asam format secara alami terdapat pada antara lain sengat lebah dan semut. Asam format juga merupakan senyawa intermediate (senyawa antara) yang penting dalam banyak sintesis kimia. Rumus kimia asam format dituliskan sebagai HCOOH atau CH2O2.
      Di alam, asam format ditemukan pada sengatan dan gigitan banyak serangga dari ordo hymenopera, misal lebah semut. Asam format juga merupakan hasil pembakaran yang signifikan dari bahan bakar alternative, yaitu pembakaran methanol (dan etanol yang tercampur air), jika dicampurkan dengan bensin. Nama asam format berasal dari kata latin formica yang berarti semut. Pada awalnya, senyawa ini diisolasi semut senyawa kimia turunan asam format misalnya kolompok garam dan ester, dinamakan format atau metanoat. Ion format memiliki rumus kimia HCOO



D. PENYAKIT AKIBAT MEROKOK
Penyakit yang di akibatkan oleh merokok berhubungan paru-paru dan jantung. Penyakit paru-paru akibat merokok yaitu bronchitis, emfisema, kanker paru-paru, dan penyakit jantung. Wanita hamil yang merokok juga membahayakan bayi yang di kandungnya.
BRONCHITIS
Tar yang terdapat dalam asap tembakau menyebabkan dua reaksi dalam paru-paru. Reaksi tersebut yaitu terbentuknya lendir  yang lebih banyak dan kerusakan sel-sel epithelium bersilia (rambut getar) di dalam saluran pernapasan. Kedua, reaksi ini menyebabkan terkumpulnya lendir di dalam bronkus. Bakteri dan virus akan berkumpul dan berkembang biak di dalam lendir. Akibatnya, terjadilah penyakit yang di sebut bronchits atau “ batuk perokok. ”
EMFISEMA
Penyakit ini dapat berkembang dari penyakit bronkitis pada perokok. Bahan beracun dalam tembakau merangsang di hasilkannya enzim pencerna protein oleh sel-sel tertentu. Enzim ini merusak kelenturan dinding alveoli. Hilangnya kelenturan paru-paru menyebabkan pertukaran udara di dalam paru-paru terhambat. Penderita emfisema harus perjuang hanya untuk pernapas. Sangat tergantung pada respirator untuk membantu pernapasannya.
KANKER MULUT
Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, kerusakan gigi dan penyakit gusi.



OSTEOPOROSIS
Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat mengurangi daya akut oksigen darah perokok sebesar15% mengakibatkan kerapuhan tulang sehingga lebih mudah patah dan membutuhkan 80% lebih lama untuk penyembuhan. Perokok juga lebih mudah menderita sakit tulang belakang.
KATARAK
Merokok dapat menyebabkan gangguan pada mata. Perokok mempunyai resiko 50% lebih tinggi terkena katarak, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.
PSORIASIS
Perokok 2-3 kali lebih sering terkena psoriasis yaitu prosesinflammasi kulit tidak menular yang terasa gatal, dan meningalkan guratan merah pada seluruh tubuh.
KERONTOKAN RAMBUT
Merokok menurunkan system kekebalan, tubuh lebih mudah terserang penyakit seperti lupus erimatosus yang menyebabkan kerontokan rambut, ulserasi pada rambut, kemerahan pada wajah, kulit kepala dan tangan.
 IMPOTENSI
Merokok dapat menyebabakan penuruna seksual kerena aliran darah ke penis berkurang sehingga tidak terjadi ereksi.
JANTUNG KORONER
Merokok terbukti merupakan factor resiko terbesar untuk mati mendadak. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok di bandingkan dengan bukan perokok.

PENYAKIT JANTUNG
Laki-laki perokok memiliki resiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung dari pada wanita. Nikotin dan karbon monoksida merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung, dan dapat mengakibatkan kematian.
      Nikotin menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, jumlah darah yang mengalir ke jaringan tubuh berkurang. Jantung harus memopa darah lebih kuat untuk mendorong mengalirnya darah melalui system peredaran darah.
      Karbon monoksida menurunkan kandungan oksigen dalam darah. Hal ini terjadi karena hemoglobin dalam darah lebih mudah mengikat karbon monoksida dari pada oksigen. Akibatnya, suplai oksigen ke organ termasuk jantung berkurang. Perokok lebih mudah lelah daripada bukan perokok.
KANKER PARU-PARU
Suatu subtansi dalam rokok yang memacu terjadinya kanker adalah bezopiren, tar, dan resin. Benzopiren menyebabkan terbentuknya sel-sel kanker di paru-paru. Tar resin mengandung suatu zat yang membantu sel-sel kanker tumbuh lebih cepat.
      Penderita kanker paru-paru memiliki napas pendek, batuk lendir serta darah. Mereka juga kehilangan kekuatan dan berat badan. Rentan mengalami kenker kerongkongan, laring, mulut,dan pancreas.



KEHAMILAN DAN MEROKOK
      Salah seorang yang tidak bersalah namun terkena dampak merokok adalah bayi dalam kandungan wanita perokok. Bayi merupakan perokok pasif. Karbon monoksida yang terikat dengan hemoglobin darah akan mengurangi persediaan oksigen bagi bayi. Nikotin dalam rokok meningkatkan detak jantung dan tekanan darah bayi. Wanita perokok memiliki resiko lebih besar menglami keguguran di bandingkan wanita bukan perokok . bayi yang di lahirkan oleh wanita perokok mengalami kekurangan berat badan.
Menghisap asap rokok orang lain dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit:
ANGINA
Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung.
ASMA
Mengalami kesulitan bernapas.
ALERGI
Iritasi akibat asap rokok.
E. PENCEGAHAN BAHAYA ASAP ROKOK
Mengingat bahaya dari asap rokok maka untuk melindungi orang –orang dari para perokok, perlu ada aturan-aturan tentang boleh tidaknya seseorang merokok. Misalnya, mengharuskan ditempat-tempat umum mall, supermarket, bioskop, dan tempat-tempat umum lainnya disediakan tempat khusus bagi para perokok. Di bus-bus umum,kereta api, pesawat, atau kendaraan umum lainnya perlu diberlakukan larangan merokok.

E. CARA BERHENTI MEROKOK
Tahap pertama, yang terpenting adalah niat besar serta sungguh-sungguh ingin berhenti merokok. Tanpa niat yang besar mustahil seseorang bisa berhenti merokok. Banyak mengaku diri  perokok berat dan mengakui bahwa tekad mereka sangat untuk berhenti merokok. Namun ketika mereka keluar dan berkumpul kembali dengan teman-temannya yang merokok, keinginan itu muncul kembali. Inilah kenapa niat dan tekad itu yang paling penting ketika anda ingin benar- benar berhenti merokok.
      Langkah berikutnya, temukan cara berhenti merokok yang mudah menurut anda. Karena setiap individu pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Kurangi rokok yang anda konsumsi sedikit demi sedikit dan bertahap. Jangan memaksakan diri untuk berhenti merokok semalam, karena keesokan harinya bisa jauh lebih besar. Hal ini dapat membuat anda stress,merasa depresi hingga mudah marah. Namun apabila anda rutin dan disiplin lama kelamaan akan terbiasa.
      Anda informasikan  teman-teman dan keluarga tentang keputusan anda untuk berhenti merokok. Mengapa karena seseorang yang memiliki keinginan kuat untuk berhenti merokok perlu dukungan dari  orang-orang yang ada disekitarnya. Mereka bisa membantu mengawasi dan mengingatkan apabila anda mulai tidak disiplin.
F. TIPS BERHENTI MEROKOK
x       Pilihlah merek rokok yang murah dan kualitasnya pas-pasan.
x       Hentikan kebiaasaan menunggu dan atau diam tanpa aktivitas.
x       Biasakan merokok sambil minum, entah kopi atau teh.
x       Jika ingin sekali merokok tundalah beberapa menit sampai keingin itu hilang.
x       Cobalah membawa permen mint di saku anda.
x       Bergaullah dengan orang-orang yang telah berhasil berhenti merokok.
x       Pindahkan semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok.
x       Jangan pedulikan provokasi oaring lain.
x       Cobalah introspeksi diri. 

SATU PESAN UNTUK KALIAN HINDARILAH ASAP ROKOK APALAGI MENGISAP ROKOK, JANGAN SEKALI-KALI MELAKUKAN HAL INI APALAGI MENCOBA KARENA AKAN KECANDUAN DAN MENGAKIBATKAN KEMATIAN.



SEKIAN

Minggu, 06 November 2011

penyakit pada sistem reproduksi

Penyakit pada system reproduksi

Beberapa penyakit dapat menyerang sistem reproduksi manusia. Penyakit tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Gonore (GO) atau kencing nanah:
Gonore (GO) adalah penyakit Menular Seksual yang paling sering terjadi dan paling mudah terjadi. Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan secara langsung dari seseorang ke orang lain melalui kontak seks. Namun penyakit gonore ini dapat juga ditularkan melalui ciuman atau kontak badan yang dekat. Kuman  patogen tertentu yang mudah menular dapat ditularkan melalui makanan, transfusi darah, alat suntik yang digunakan untuk obat bius.
Pengendalian penyakit menular seksual ini adalah dengan meningkatkan keamanan kontak seks dengan menggunakan upaya pencegahan.  Salah satu di antara PMS ini adalah penyakit gonore yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi selaput lendir saluran kencing,  leher rahim, dubur dan tenggorokan atau selaput lendir  Gonore adalah PMS yang paling sering ditemukan dan paling mudah ditegakkan diagnosisnya. Nama awam penyakit kelamin ini adalah “kencing nanah”. Masa inkubasi 3-5 hari.. Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva).
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
Pada wanita, gonore bisa naik ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan reproduksi.
Kuman                       : Neisseria gonorrhoea
Perantara                   : manusia
tempat kuman keluar    : penis, vagina, anus, mulut
cara penularan            : kontak seksual langsung
tempat kuman masuk    : penis, vagina, anus dan mulut
yang bisa terkena : orang yang berhubungan seks tak amaN
TANDA DAN GEJALA
Pada pria
Gejala awal biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis.
Penderita pria biasanya mengeluhkan sakit pada waktu kencing. Dari mulut saluran kencing keluar nanah kental berwarna kuning hijau. Setelah beberapa hari keluarnya nanah hanya pada pagi hari, sedikit dan encer serta rasa nyeri berkurang. Bila penyakit ini tidak diobati dapat timbul komplikasi berupa peradangan pada alat kelamin.
Penderita sering berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas.
Lubang penis tampak merah dan membengkak.
KOMPLIKASI
Bartolinitis, yaitu membengkaknya kelenjar Bartholin sehingga penderita sukar jalan karena nyeri. Komplikasi dapat ke atas menyebabkan kemandulan, bila ke rongga perut menyebabkan radang di perut dan usus.
Selain itu baik pada wanita atau pria dapat terjadi infeksi sistemik (seluruh tubuh) ke sendi, jantung, selaput otak dan lain-lain. Pada ibu hamil, bila tidak diobati, saat melahirkan mata bayi dapat terinfeksi, bila tidak cepat ditangani dapat menyebabkan kebutaan Infeksi kadang menyebar melalui aliran darah ke 1 atau beberapa sendi, dimana sendi menjadi bengkak dan sangat nyeri, sehingga pergerakannya menjadi terbatas. Infeksi melalui aliran darah juga bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik merah berisi nanah di kulit, demam, rasa tidak enak badan atau nyeri di beberapa sendi yang berpindah dari satu sendi ke sendi lainnya (sindroma artritis-dermatitis). Bisa terjadi infeksi jantung (endokarditis). Infeksi pembungkus hati (perihepatitis) bisa menyebabkan nyeri yang menyerupai kelainan kandung empedu.
Komplikasi yang terjadi bisa diatasi dan jarang berakibat fatal, tetapi masa penyembuhan untuk artritis atau endokarditis berlangsung lambat.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah, dimana ditemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium. Jika diduga terjadi infeksi tenggorokan atau rektum, diambil contoh dari daerah ini dan dibuat biakan.
PENGOBATAN
Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 1 minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Cefixime (Suprax) Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa 400 mg PO once for uncomplicated genitourinary or rectal infection Anak <45 kg: 8 mg/kg PO once; not to exceed 400 mg >45 kg: Administer as in adults  Coadministration of aminoglycosides increase nephrotoxicity; probenecid may increase effects of cefixime Ceftriaxone (Rocephin) Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa  125-250 mg IM once; 125 mg if uncomplicated genitourinary, rectal, or pharyngeal infection; 250 mg for PID 1 g IV/IM q24h for DGI 1-2 g IV q12h for gonococcal meningitis or endocarditis 1 g IM once for gonococcal conjunctivitis; consider single saline lavage as well Anak 25-50 mg/kg IV/IM as single dose for conjunctival infection (maximum 125 mg) 25-50 mg/kg/d IV/IM for 7 d for scalp abscess, sepsis, arthritis 25-50 mg/kg/d IV/IM for 10-14 d for suspected or known meningitis 125 mg IM once for children <45 kg with uncomplicated urethritis, cervicitis, pharyngitis, or rectal infection >45 kg: Administer as in adults Spectinomycin (Trobicin) Dewasa 2 g IM once Pediatric 40 mg/kg IM once Dosing Interactions Contraindications Precautions Silver nitrate Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa Not used for this indication Anak 2 gtt OU into conjunctival sac once immediately after birth (no later than 1 h after delivery) Erythromycin (Erygel) Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa  Not used for this indication Anak0.5-inch (1.25 cm) ribbon OU into conjunctival sac once immediately after birth (no later than 1 h after delivery) Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah, infus).

2. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Treponema pallidum merupakan salah satu bakteri spirochaeta. Bakteri ini berbentuk spiral. Terdapat empat subspesies yang sudah ditemukan, yaitu Treponema pallidum, Treponema pallidum pertenue, Treponema pallidum carateum, dan Treponema pallidum endemicum. Tulisan ini akan membahas Treponema pallidum yang merupakan penyebab sifilis. Treponema pallidum merupukan spirochaeta yang bersifat motile yang umumnya menginfeksi melalui kontak seksual langsung, masuk ke dalam tubuh inang melalui celah di antara sel epitel. Organisme ini juga dapat ditularkan kepada janin melalui jalur transplasental selama masa-masa akhir kehamilan. Struktur tubuhnya yang berupa heliks memungkinkan Treponema pallidum bergerak dengan pola gerakan yang khas untuk bergerak di dalam medium kental seperti lender (mucus). Dengan demikian organisme ini dapat mengakses sampai ke sistem peredaran darah dan getah bening inang melalui jaringan dan membran mucosa. Pada tanggal 17 Juli 1998, suatu jurnal melaporkan sekuensi genom dari Treponema pallidum. adalah bakteri yang memiliki genom bakterial terkecil pada 1.14 million base pairs (Mb) dan memiliki kemampuan metabolisme yang terbatas, serta mampu untuk beradaptasi dengan berbagai macam jaringan tubuh mamalia.
Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus). Sifilis atau yang disebut dengan ‘raja singa’ disebabkan oleh sejenis bakteri yang bernama treponema pallidum. Bakteri yang berasal dari famili spirochaetaceae ini, memiliki ukuran yang sangat kecil dan dapat hidup hampir di seluruh bagian tubuh. Spirochaeta penyebab sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui hubungan genitor -genital (kelamin-kelamin) maupun oro - genital (seks oral). Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan. Anda tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk WC. Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan, sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar” karena sering dikira penyakit lainnya.
Di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki. Bila tidak terawat, sifilis dapat menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung, atau otak. Sifilis yang tak terawat dapat berakibat fatal. Orang yang memiliki kemungkinan terkena sifilis atau menemukan pasangan seks yang mungkin terkena sifilis dianjurkan untuk segera menemui dokter secepat mungkin.
Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Menurut statistik, perawatan dengan pil kurang efektif dibanding perawatan lainnya, karena pasien biasanya tidak menyelesaikan pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif adalah dengan penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat (procaine diikutkan untuk mengurangi rasa sakit), dosis harus diberikan setengah di setiap pantat karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit. Cara lain adalah memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memiliki durasi yang lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal karena ada beberapa jenis sifilis kebal terhadap azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadi pada tahun 2004. Perawatan lain kurang efektif karena pasien diharuskan memakan pil beberapa kali per hari.
Rekomendasi terpenting untuk pencegahan  Seks aman dilakukan dengan menggunakan kondom bila melakukan aktivitas seks, tapi tidak dapat menjamin sebagai penjaga yang pasti. Usul terbaik adalah pencegahan aktivitas seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin menular dan dengan orang berstatus penyakit negatif.
Tanda dan gejala yang terjadi dibagi dalam empat stadium berbeda.
*   Stadium satu. Stadium ini ditandai oleh munculnya luka yang kemerahan dan basah di daerah vagina, poros usus atau mulut. Luka ini disebut dengan chancre, dan muncul di tempat spirochaeta masuk ke tubuh seseorang untuk pertama kalinya. Pembengkakan kelenjar getah bening juga ditemukan selama stadium ini. Setelah beberapa minggu, chancre tersebut akan menghilang. Stadium ini merupakan stadium yang sangat menular.
*   Stadium dua. Kalau sifilis stadium satu tidak diobati, biasanya para penderita akan mengalami ruam, khususnya di telapak kaki dan tangan. Mereka juga dapat menemukan adanya luka-luka di bibir, mulut, tenggorokan, vagina dan dubur. Gejala-gejala yang mirip dengan flu, seperti demam dan pegal-pegal, mungkin juga dialami pada stadium ini. Stadium ini biasanya berlangsung selama satu sampai dua minggu.
*   Stadium tiga. Kalau sifilis stadium dua masih juga belum diobati, para penderitanya akan mengalami apa yang disebut dengan sifilis laten. Hal ini berarti bahwa semua gejala penyakit akan menghilang, namun penyakit tersebut sesungguhnya masih bersarang dalam tubuh, dan bakteri penyebabnya pun masih bergerak di seluruh tubuh. Sifilis laten ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya.
*   Stadium empat. Penyakit ini akhirnya dikenal sebagai sifilis tersier. Pada stadium ini, spirochaeta telah menyebar ke seluruh tubuh dan dapat merusak otak, jantung, batang otak dan tulang.

Sedangkan pada lelaki yang telah tertular oleh sifilis memiliki gejala-gejala yang mirip dengan apa yang dialami oleh seorang penderita wanita. Perbedaan utamanya ialah bahwa pada tahap pertama, chancre tersebut akan muncul di daerah penis. Dan pada tahap kedua, akan muncul luka-luka di daerah penis, mulut, tenggorokan dan dubur. Orang yang telah tertular oleh spirochaeta penyebab sifilis dapat menemukan adanya chancre setelah tiga hari – tiga bulan bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh. Kalau sifilis stadium satu ini tidak diobati, tahap kedua penyakit ini dapat muncul kapan saja, mulai dari tiga sampai enam minggu setelah timbulnya chancre. Sifilis dapat mempertinggi risiko terinfeksi HIV. Hal ini dikarenakan oleh lebih mudahnya virus HIV masuk ke dalam tubuh seseorang bila terdapat luka. Sifilis yang diderita juga akan sangat membahayakan kesehatan seseorang bila tidak diobati. Baik pada penderita lelaki maupun wanita, spirochaeta dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan rusaknya organ-organ vital yang sebagian besar tidak dapat dipulihkan. Sifilis pada ibu hamil yang tidak diobati, juga dapat menyebabkan terjadinya cacat lahir primer pada bayi yang ia kandung.

3. Herpes Genital
Herpes genital merupakan penyakit infeksi akut pada genital dengan gambaran khas berupa vesikel berkelompok pada dasar eritematosa, dan cenderung bersifat rekuren. Umumnya disebabkan oleh herpes simpleks virus tipe 2 ( HSV – 2 ), tetapi sebagian kecil dapat pula oleh tipe 1. Herpes genitalis merupakan infeksi pada genital dengan gejala khas berupa vesikel yang berkelompok dengan dasar eritem bersifat rekuren. Herpes genitalis terjadi pada alat genital dan sekitarnya (bokong, daerah anal dan paha). Ada dua macam tipe HSV yaitu : HSV - 1 dan HSV - 2 dan keduanya dapat menyebabkan herpes genital. Infeksi HSV - 2 sering ditularkan melalui hubungan seks dan dapat menyebabkan rekurensi dan ulserasi genital yang nyeri. Tipe 1 biasanya mengenai mulut dan tipe 2 mengenai daerah genital.

HSV dapat menimbulkan serangkaian penyakit, mulai dari ginggivostomatitis sampai keratokonjungtivitis, ensefalitis, penyakit kelamin dan infeksi pada neonatus.
Komplikasi tersebut menjadi bahan pemikiran dan perhatian dari beberapa ahli, seperti : ahli penyakit kulit dan kelamin, ahli kandungan, ahli mikrobiologi dan lain sebagainya.
Infeksi primer oleh HSV lebih berat dan mempunyai riwayat yang berbeda dengan infeksi rekuren. Setelah terjadinya infeksi primer virus mengalami masa laten atau stadium dorman, dan infeksi rekuren disebabkan oleh reaktivasi virus dorman ini yang kemudian menimbulkan kelainan pada kulit. Infeksi herpes simpleks fasial - oral rekuren atau herpes labialis dikenali sebagai fever blister atau cold sore dan ditemukan pada 25 - 40% dari penderita Amerika yang telah terinfeksi. Herpes simpleks fasial-oral biasanya sembuh sendiri. Tetapi pada penderita dengan imunitas yang rendah, dapat ditemukan lesi berat dan luas berupa ulkus yang nyeri pada mulut dan esofagus.
Perjalanan Penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan. Umumnya kelainan klinis/keluhan utama adalah timbulnya sekumpulan vesikel pada kulit atau mukosa dengan rasa terbakar dan gatal pada tempat lesi, kadang-kadang disertai gejala konstitusi seperti malaise, demam, dan nyeri otot.
 Diagnosis herpes genital secara klinis ditegakkan dengan adanya gejala khas berupa vesikel berkelompok dengan dasar eritem dan bersifat rekuren. Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisisk jika gejalanya khas dan pemeriksaan laboratorium.
 Pengobatan dari herpes genital secara umum bisa dengan menjaga kebersihan lokal, menghindari trauma atau faktor pencetus. Adapun obat-obat yang dapat menangani herpes genital adalah asiklovir, valasiklovir, famsiklovir.
 Prognosis akan lebih baik seiring dengan meningkatnya usia seperti pada orang dewasa. Kematian oleh infeksi HSV jarang terjadi. Infeksi inisial dini yang segera diobati mempunyai prognosis lebih baik, sedangkan infeksi rekuren hanya dapat dibatasi frekuensi kambuhnya. Pada orang dengan gangguan imunitas, misalnya penyakit-penyakit dengan tumor di sistem retikuloendotelial, pengobatan dengan imunosupresan yang lama, menyebabkan infeksi ini dapat menyebar ke alat-alat dalam dan fatal. Prognosis akan lebih baik seiring dengan meningkatnya usia seperti pada orang dewasa. Terapi antivirus efektif menurunkan manifestasi klinis herpes genitalis. Herpes Genitalis adalah suatu penyakit menular seksual di daerah kelamin, kulit di sekeliling rektum atau daerah di sekitarnya yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.
Penyebabnya adalah virus herpes simpleks.
Ada 2 jenis virus herpes simpleks yaitu HSV - 1 dan HSV - 2.
 HSV - 2 biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan HSV - 1 biasanya menginfeksi mulut. Kedua jenis virus herpes simpleks tersebut bisa menginfeksi kelamin, kulit di sekeliling rektum atau tangan (terutama bantalan kuku) dan bisa ditularkan ke bagian tubuh lainnya (misalnya permukaan mata). Luka herpes biasanya tidak terinfeksi oleh bakteri, tetapi beberapa penderita juga memiliki organisme lainnya pada luka tersebut yang ditularkan secara seksual (misalnya sifilis atau cangkroid). Kejadian penyakit ini sangat cepat akhir - akhir ini. Penyakit ini tak dapat diberantas secara tuntas dan sering kumat - kumatan, dan dapat menimbulkan komplikasi pada saat hamil dan persalinan. Herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 dan tipe 2.
tipe 1                         : keganasan rendah, menyerang terutama sekitar mulut
tipe 2                         : ganas, menyerang alat kelamin
penyebab                    : virus Herpes Simpleks
perantara                   : manusia, bahan yang tercemar virus
tempat virus keluar       : penis, vagina, anus, mulut
cara penularan            : kontak langsung
tempat kuman masuk    : penis, vagina, anus, mulut
Pada wanita penyakit ini biasanya tanpa gejala, tapi dapat menularkan penyakit. Penularan hampir selalu terjadi melalui hubungan seksual. masa inkubasi 3 - 5 hari, kemudian pada daerah kemaluan timbul gerombolan vesikel, di atas kulit kemerahan dan dirasakan nyeri, bila pecah meninggalkan bekas. Sering disertai pembesaran kelenjar yang nyeri. Penyakit sembuh dalam 2-3 minggu. Penyakit sering kumat, timbul pada tempat yang sama dan biasanya lebih ringan dari gejala infeksi pertama. Faktor yang mempengaruhi kekambuhan biasanya adalah kelelahan fisik dan stress mental, atau infeksi sistemik lainnya. Hubungan seksual yang berlebihan dengan banyak pasangan meningkatkan kemungkinan berhubungan dengan orang yang sudah kena. Komplikasi pada wanita hamil dapat ditularkan melalui ari - ari atau pada saat melahirkan, dapat menyebabkan keguguran, kematian janin atau cacat permanen. Di samping itu, dapat pula menyebabkan kanker serviks.
Gejala awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi. Gejala awal biasanya berupa gatal, kesemutann dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar. Luka yang terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng. Penderita bisa mengalami kesulitan dalam berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri. Luka akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut. Kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar. Gejala awal ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan gejala berikutnya dan mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan.
Pada pria, lepuhan dan luka bisa terbentuk di setiap bagian penis, termasuk kulit depan pada penis yang tidak disunat. Pada wanita, lepuhan dan luka bisa terbentuk di vulva dan leher rahim. Jika penderita melakukan hubungan seksual melalui anus, maka lepuhan dan luka bisa terbentuk di sekitar anus atau di dalam rektum. Pada penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita infeksi HIV), luka herpes bisa sangat berat, menyebar ke bagian tubuh lainnya, menetap selama beberapa minggu atau lebih dan resisten terhadap pengobatan dengan asiklovir.,Gejala-gejalanya cenderung kambuh kembali di daerah yang sama atau di sekitarnya, karena virus menetap di saraf panggul terdekat dan kembali aktif untuk kembali menginfeksi kulit.
 HSV-2 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf panggul. HSV-1 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf wajah dan menyebabkan fever blister atau herpes labialis. Tetapi kedua virus bisa menimbulkan penyakit di kedua daerah tersebut. Infeksi awal oleh salah satu virus akan memberikan kekebalan parsial terhadap virus lainnya, sehingga gejala dari virus kedua tidak terlalu berat. Infeksi awal dari 63% HSV-2 dan 37% HSV-1 adalah asimptomatik. Simptom dari infeksi awal (saat inisial episode berlangsung pada saat infeksi awal) simptom khas muncul antara 3 hingga 9 hari setelah infeksi, meskipun infeksi asimptomatik berlangsung perlahan dalam tahun pertama setelah diagnosa di lakukan pada sekitar 15% kasus HSV-2. Inisial episode yang juga merupakan infeksi primer dapat berlangsung menjadi lebih berat. Infeksi HSV-1 dan HSV-2 agak susah dibedakan. Tanda utama dari genital herpes adalah luka di sekitar vagina, penis, atau di daerah anus. Kadang-kadang luka dari herpes genital muncul di skrotum, bokong atau paha. Luka dapat muncul sekitar 4-7 hari setelah infeksi.(6,15)
Gejala dari herpes disebut juga outbreaks, muncul dalam dua minggu setelah orang terinfeksi dan dapat saja berlangsung untuk beberapa minggu. Adapun gejalanya sebagai berikut : (1,4,6,12)
*   Nyeri dan disuria
*   Uretral dan vaginal discharge
*   Gejala sistemik (malaise, demam, mialgia, sakit kepala)
*   Limfadenopati yang nyeri pada daerah inguinal
*   Nyeri pada rektum, tenesmus
 Tanda :
*   Eritem, vesikel, pustul, ulserasi multipel, erosi, lesi dengan krusta tergantung pada tingkat infeksi.
*   Limfadenopati inguinal
*   Faringitis
*   Cervisitis
 a. Herpes genital primer
 Infeksi primer biasanya terjadi seminggu setelah hubungan seksual (termasuk hubungan oral atau anal). Tetapi lebih banyak terjadi setelah interval yang lama dan biasanya setengah dari kasus tidak menampakkan gejala. Erupsi dapat didahului dengan gejala prodormal, yang menyebabkan salah diagnosis sebagai influenza. Lesi berupa papul kecil dengan dasar eritem dan berkembang menjadi vesikel dan cepat membentuk erosi superfisial atau ulkus yang tidak nyeri, lebih sering pada glans penis, preputium, dan frenulum, korpus penis lebih jarang terlihat.(1)
 b. Herpes genital rekuren
 Setelah terjadinya infeksi primer klinis atau subklinis, pada suatu waktu bila ada faktor pencetus, virus akan menjalani reaktivasi dan multiplikasi kembali sehingga terjadilah lagi rekuren, pada saat itu di dalam hospes sudah ada antibodi spesifik sehingga kelainan yang timbul dan gejala tidak seberat infeksi primer. Faktor pencetus antara lain: trauma, koitus yang berlebihan, demam, gangguan pencernaan, kelelahan, makanan yang merangsang, alkohol, dan beberapa kasus sukar diketahui penyebabnya. Pada sebagian besar orang, virus dapat menjadi aktif dan menyebabkan outbreaks beberapa kali dalam setahun. HSV berdiam dalam sel saraf di tubuh kita, ketika virus terpicu untuk aktif, maka akan bergerak dari saraf ke kulit kita. Lalu memperbanyak diri dan dapat timbul luka di tempat terjadinya outbreaks(1,4,12)


Mengenai gambaran klinis dari herpes progenitalis :
gejaia klinis herpes progenital dapat ringan sampai berat tergantung dari stadium penyakit dan imunitas dari pejamu. Stadium penyakit meliputi :
 Infeksi primer ? stadium laten ? replikasi virus ? stadium rekuren.
 Manifestasi klinik dari infeksi HSV tergantung pada tempat infeksi, dan status imunitas host. Infeksi primer dengan HSV berkembang pada orang yang belum punya kekebalan sebelumnya terhadap HSV-1 atau HSV -2, yang biasanya menjadi lebih berat, dengan gejala dan tanda sistemik dan sering menyebabkan komplikasi.
Berbagai macam manifestasi klinis:
 1. infeksi oro-fasial
 2. infeksi genital
 3. infeksi kulit lainnya
 4. infeksi okular
 5. kelainan neurologist
 6. penurunan imunitas
 7. herpes neonatal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
        Pemeriksaan laboratorium yang paling sederhana adalah Tes Tzank diwarnai dengan pengecatan giemsa atau wright, akan terlihat sel raksasa berinti banyak. Sensitifitas dan spesifitas pemeriksaan ini umumnya rendah. Cara pemeriksaan laboratorium yang lain adalah sebagai berikut.




A. Histopatologis
 Vesikel herpes simpleks terletak intraepidermal, epidermis yang terpengaruh dan inflamasi pada dermis menjadi infiltrat dengan leukosit dan eksudat sereus yang merupakan kumpulan sel yang terakumulasi di dalam stratum korneum membentuk vesikel.(1)
 B. Pemeriksaan serologis ( ELISA dan Tes POCK )
Beberapa pemeriksaan serologis yang digunakan:
 1. ELISA mendeteksi adanya antibodi HSV-1 dan HSV-2.
 2. Tes POCK untuk HSV-2 yang sekarang mempunyai sensitivitas yang   tinggi.
C. Kultur virus
        Kultur virus yang diperoleh dari spesimen pada lesi yang dicurigai masih merupakan prosedur pilihan yang merupakan gold standard pada stadium awal infeksi. Bahan pemeriksaan diambil dari lesi mukokutaneus pada stadium awal (vesikel atau pustul), hasilnya lebih baik dari pada bila diambil dari lesi ulkus atau krusta. Pada herpes genitalis rekuren hasil kultur cepat menjadi negatif, biasanya hari keempat timbulnya lesi, ini terjadi karena kurangnya pelepasan virus, perubahan imun virus yang cepat, teknik yang kurang tepat atau keterlambatan memproses sampel. Jika titer dalam spesimen cukup tinggi, maka hasil positif dapat terlihat dalam waktu 24-48 jam.
DIAGNOSIS
Secara klinis ditegakkan dengan adanya gejala khas berupa vesikel berkelompok dengan dasar eritem dan bersifat rekuren. Gejala dan tanda dihubungkan dengan HSV-2. diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisis jika gejalanya khas dan melalui pengambilan contoh dari luka (lesi) dan dilakukan pemeriksaan laboratorium. Tes darah yang mendeteksi HSV-1 dan HSV-2 dapat menolong meskipun hasilnya tidak terlalu memuaskan. Virus kadangkala, namun tak selalu, dapat dideteksi lewat tes laboratorium yaitu kultur. Kultur dikerjakan dengan menggunakan swab untuk memperoleh material yang akan dipelajari dari luka yang dicurigai sebagai herpes.
 Pada stadium dini erupsi vesikel sangat khas, akan tetapi pada stadium yang lanjut tidak khas lagi, penderita harus dideteksi dengan kemungkinan penyakit lain, termasuk chancroid dan kandidiasis. Konfirmasi virus dapat dilakukan melalui mikroskop elektron atau kultur jaringan. Komplikasi yang timbul pada penyakit herpes genitalis anatara lain neuralgia, retensi urine, meningitis aseptik dan infeksi anal. Sedangkan komplikasi herpes genitalis pada kehamilan dapat menyebabkan abortus pada kehamilan trimester pertama, partus prematur dan pertumbuhan janin terhambat pada trimester kedua kehamilan dan pada neonatus dapat terjadi lesi kulit, ensefalitis, makrosefali dan keratokonjungtivitis. Herpes genital primer HSV 2 dan infeksi HSV-1 ditandai oleh kekerapan gejala lokal dan sistemik prolong. Demam, sakit kepala, malaise, dan mialgia dilaporkan mendekati 40 % dari kaum pria dan 70% dari wanita dengan penyakit HSV-2 primer. Berbeda dengan infeksi genital episode pertama, gejala, tanda dan lokasi anatomi infeksi rekuren terlokalisir pada genital
PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes genitalis, tetapi pengobatan bisa memperpendek lamanya serangan. Jumlah serangan bisa dikurangi dengan terus menerus mengkonsumsi obat anti-virus dosis rendah. Pengobatan akan efektif jika dimulai sedini mungkin, biasanya 2 hari setelah timbulnya gejala. Asikovir atau obat anti-virus lainnya bisa diberikan dalam bentuk sediaan oral atau krim untuk dioleskan langsung ke luka herpes. Obat ini mengurangi jumlah virus yang hidup di dalam luka sehingga mengurangi resiko penularan. Obat ini juga bisa meringankan gejala pada fase awal. Tetapi pengobatan dini pada serangan pertama tidak dapat mencegah kambuhnya penyakit ini.
 Sampai sekarang belum ada obat yang memuaskan untuk terapi herpes genitalis, namun pengobatan secara umum perlu diperhatikan, seperti :
 - menjaga kebersihan lokal
 - menghindari trauma atau faktor pencetus.
Penggunaan idoxuridine mengobati lesi herpes simpleks secara lokal sebesar 5% sampai 40% dalam dimethyl sulphoxide sangat bermanfaat. Namun, pengobatan ini memiliki beberapa efek samping, di antaranya pasien akan mengalami rasa nyeri hebat, maserasi kulit dapat juga terjadi. Meskipun tidak ada obat herpes genital, penyediaan layanan kesehatan anda akan meresepkan obat anti viral untuk menangani gejala dan membantu mencegah terjadinya outbreaks. Hal ini akan mengurangi resiko menularnya herpes pada partner seksual. Obat-obatan untuk menangani herpes genital adalah 12)
 - Asiklovir (Zovirus)
 - Famsiklovir
 - Valasiklovir (Valtres)
 - Asiklovir
        Pada infeksi HVS genitalis primer, asiklovir intravena (5 mg/kg BB/8 jam selama 5 hari), asiklovir oral 200 mg (5 kali/hari saelama 10-14 hari) dan asiklovir topikal (5% dalam salf propilen glikol) dsapat mengurangi lamanya gejala dan ekskresi virus serta mempercepat penyembuhan.
KOMPLIKASI
 Infeksi herpes genital biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada orang dewasa. Pada sejumlah orang dengan sistem imunitasnya tidak bekerja baik, bisa terjadi outbreaks herpes genital yang bisa saja berlangsung parah dalam waktu yang lama. Orang dengan sistem imun yang normal bisa terjadi infeksi herpes pada mata yang disebut herpes okuler. Herpes okuler biasanya disebabkan oleh HSV-1 namun terkadang dapat juga disebabkan HSV-2 Herpes dapat menyebabkan penyakit mata yang serius termasuk kebutaan. Wanita hamil yang menderita herpes dapat menginfeksi bayinya. Bayi yang lahir dengan herpes dapat meninggal atau mengalami gangguan pada otak, kulit atau mata. Bila pada kehamilan timbul herpes genital, hal ini perlu mendapat perhatian serius karena virus dapat melalui plasenta sampai ke sirkulasi fetal serta dapat menimbulkan kerusakan atau kematian pada janin. Infeksi neonatal mempunyai angka mortalitas 60%, separuh dari yang hidup menderita cacat neurologis atau kelainan pada mata.
PENCEGAHAN
Hingga saat ini tidak ada satupun bahan yang efektif mencegah HSV. Kondom dapat menurunkan transmisi penyakit, tetapi penularan masih dapat terjadi pada daerah yang tidak tertutup kondom ketika terjadi ekskresi virus. Spermatisida yang berisi surfaktan nonoxynol-9 menyebabkan HSV menjadi inaktif secara invitro. Di samping itu yang terbaik, jangan melakukan kontak oral genital pada keadaan dimana ada gejala atau ditemukan herpes oral.
v Mendeteksi kasus yang tidak diterapi, baik simtomatik atau asimptomatik.
v Mendidik seseorang yang berisiko tinggi untuk mendapatkan herpes genitalis dan PMS lainnya untuk mengurangi transmisi penularan.
v Mendiagnosis, konsul dan mengobati individu yang terinfeksi dan follow up dengan tepat.
v Evaluasi, konsul dan mengobati pasangan seksual dari individu yang terinfeksi.
Skrining disertai diagnosis dini, konseling dan pengobatan sangat berperan dalam pencegahan.

Kutil kelamin atau Kondilomata Akuminata akhir-akhir ini semakin  meningkat.
Kondiloma akuminata adalah:
 1. Tumor pada genitalia yang bersifat lunak seperti jengger ayam
     dan tidak nyeri.
 2. Pertumbuhan jaringan yang bersifat jinak, superfisial, terutama
     di daerah genitalia (kelamin).
PENYEBAB
Virus DNA golongan Papovavirus, yaitu: Human Papilloma Virus (HPV). HPV tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger ayam). HPV tipe 16, 18, dan 31 menimbulkan lesi yang datar (flat).
 HPV tipe 16 dan 18 seringkali berhubungan dengan karsinoma genitalia (kanker ganas pada kelamin) Terdapat papul atau tumor (benjolan), dapat soliter (tunggal) atau multipel (banyak) dengan permukaan yang verukous atau mirip jengger ayam. Terkadang penderita mengeluh nyeri. Jika timbul infeksi sekunder berwarna kemerahan akan berubah menjadi keabu-abuan dan berbau tidak sedap.
PENGOBATAN
Umumnya di daerah lipatan yang lembab pada genitalia eksterna.
 Pada pria, misalnya di: perineum dan sekitar anus, sulkus koronarius, gland penis, muara uretra eksterna, prepusium, korpus dan pangkal penis.
 Pada wanita, misalnya di: vulva dan sekitarnya, introitus vagina, labia mayor, labia minor, terkadang pada porsio uteri.
1. Tutul (olesi sedikit) dengan tinctura podofilin 20-25% (ini tidak
     boleh diberikan pada wanita hamil, karena dapat terjadi
     kematian fetus/janin).
 2. Pada wanita hamil, tutul dengan asam triklorasetat (TCA)
     80-90%. Atau digunakan larutan dengan konsentrasi 50%,
     dioleskan setiap minggu.
 3. Salep 5-fluorurasil 1-5% diberikan setiap hari sampai lesi hilang.
 4. Bedah listrik (elektrokauterisasi).
 5. Bedah beku dengan nitrogen cair.
 6. Bedah skalpel.
 7. Laser karbondioksida.
 8. Interferon (suntikan i.m. atau intralesi) atau topikal (krim).
     a. Interferon alfa
         diberikan dengan dosis 4-6 mU i.m.
         3 x seminggu selama 6 minggu atau
         dengan dosis 1-5 mU i.m. selama 6 minggu.
     b. Interferon beta
         diberikan dengan dosis 2×10 g unit i.m.
         selama 10 hari berturut-turut.
 9. Pada pria yang tidak dikhitan (disunat)
     dapat dilakukan eksisi dan sirkumsisi (khitan).
Jika masih baru (hitungan hari-minggu) muncul, masih dapat diobati dengan obat oles tingtura podofilin 25%. kutil baru ditanadai dengan warnanya yang kemerahan. Jika sudah lama/kronis, ditendai dengan warnanya keabuabuan hingga hitam sewarna kulit sekitarnya, biasanya sudah lebih dari 1 bulan. Kalau sudah kronis, obat podofilin tidak akan berespon lagi, jadi harus dilakukan bedah listrik/elektro cauter/ istilah orang awan “dibakar”.
Menunda pengobatan kutil kelamin ini terlalu lama yang mengakibatkan harus dilakukannya bedah listrik.
nama lain :Jengger ayam (genital warts)
penyebab  apilloma Virus
perantara : manusia
tempat kuman keluar : penis, vagina, anus
cara penularan : hubungan seksual
tempat virus masuk : penis, vagina, anus

Masa inkubasi 2-3 bulan. Cara penularan melaluiu hubungan seksual. Diagnosa terutama ditegakkan secara klinis. Lokalisasi lesi pada umumnya di daerah lipatan dan lelbab, misalnya daerah vulva, vagina sampai serviks, daerah perineum dan perineae. Lesi berupa papul, berwarna pucat dengan permukaan seperti bunga kol yang makin lama makin membersar sehingga sangat mengganggu.

4. Keputihan (Fluor Albus)
Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes melitus (kencing manis).

5. Amenore
Penyakit ini mengacu pada suatu kondisi di mana seorang individu gagal untuk menstruasi. Ada dua jenis amenorrhea amenore primer dan sekunder. Amenore primer adalah keterlambatan siklus menstruasi abnormal, dan amenore sekunder terjadi pada wanita yang belum mencapai usia premenopause.

6. Erosi serviks
Penyakit ini adalah kondisi di mana borok terbentuk di daerah leher rahim. Hal ini ditandai dengan bintik-bintik merah dan pink cerah, sekitar pembukaan serviks. Selama awal penyakit, potongan lendir dibuang oleh tubuh. Hal ini kemudian ditindak lanjuti dengan berbagai tingkat tindakan perbaikan.

7. Cervicitis
Cervicitis pada dasarnya adalah peradangan serviks uterus. Kelenjar lendir banyak terbentuk di wilayah ini, yang menjaga vagina dilumasi. Meskipun demikian, ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan mikroba dan bakteri lainnya. Dengan demikian, infeksi pada vagina dapat ditularkan ke servik uterus yang pada akhirnya menyebabkan peradangan leher rahim.

Oligomenore
Ini adalah kondisi yang ditandai oleh celah yang berkepanjangan antara dua menstruasi. Biasanya seorang wanita menstruasi setiap 25-30 hari, meskipun dalam oligomenore, perempuan hanya mengalami menstruasi selama 4 sampai 9 kali dalam setahun. Kondisi ini disebabkan karena kekurangan estrogen dan dapat mengakibatkan kemandulan.

Demam panas karena baru melahirkan

Hal ini juga dikenal sebagai demam nifas seperti itu terjadi dalam waktu 10 hari melahirkan atau keguguran. Plasenta baku menjadi sangat rentan terhadap luka dan infeksi setelah pemisahan. Hal ini ditandai dengan demam yang sangat tinggi, dan memerlukan perhatian medis.


Endometriosis
Hal ini terjadi ketika endometrium, yang biasanya garis rahim, tumbuh di tempat lain. Serbuan yang paling umum adalah tuba falopi, jaringan lapisan panggul wanita dan ovarium. Masalah terjadi karena darah biasanya melewati selama menstruasi yang terperangkap dari lapisan pengungsi, dan mengiritasi jaringan sekitarnya.


Sindrom Ovarium polikistik
Sindroma ovarium polikistik (PCOS) mengacu pada kondisi ovarium wanita yang terserang penyakit ini, ovarium membesar dan ditutupi oleh sejumlah kista kecil. Jenis penyakit ini adalah gangguan hormonal yang umum pada wanita usia reproduksi. Hal ini ditandai dengan periode menstruasi yang abnormal dan pertumbuhan rambut yang berlebihan. Jika tidak terdiagnosa pada tahap awal dapat mengakibatkan komplikasi jangka panjang dan berisiko.

Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Meskipun banyak penyakit yang dapat menyerang organ-organ reproduksi. Sebenarnya sebagian besar dapat dicegah dengan menjaga kebersihan secara umum dan kebersihan organ-organ reproduksi. Jamur yang menyukai tempat lembap dapat dihindari dengan selalu menjaga daerah perineum (selangkangan) selalu kering. Rasa gatal dapat dikurangi dengan mengenakan celana dari bahan katun. Cara pencegahan yang lain adalah tidak membiasakan bertukar handuk atau pakaian. Selain kebersihan diri. lingkungan juga perlu dijaga kebersihannya. misalnya selalu mencuci selimut atau alas tidur.

Klamidia
Tipe: Bakterial
Cara Penularan: Hubungan seks vaginal dan anal.
Gejala: Sampai 75% kasus pada perempuan dan 25% kasus pada laki-laki tidak menunjukkan gejala.  Gejala yang ada meliputi keputihan yang abnormal, dan rasa nyeri saat kencing baik pada laki-laki maupun perempuan.  Perempuan juga dapat mengalami rasa nyeri pada perut bagian bawah atau nyeri saat hubungan seksual, pada laki-laki mungkin akan mengalami pembengkakan atau nyeri pada testis.
Pengobatan: Infeksi dapat diobati dengan antibiotik.  Namun pengobatan tersebut tidak dapat menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.
Konsekuensi yang mungkin terjadi pada orang yang terinfeksi:  Pada perempuan, jika tidak diobati, sampai 30% akan mengalami Penyakit Radang Panggul (PRP) yang pada gilirannya dapat menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis.  Pada laki-laki, jika tidak diobati, klamidia akan menyebabkan epididymitis, yaitu sebuah peradangan pada testis (tempat di mana sperma disimpan), yang mungkin dapat menyebabkan kemandulan.  Individu yang terinfeksi akan berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut.
Konsekuensi yang mungkin terjadi pada janin dan bayi baru lahir: lahir premature, pneumonia pada bayi dan infeksi mata pada bayi baru lahir yang dapat terjadi karena penularan penyakit ini saat proses persalinan.

Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual secara vaginal maupun anal dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif.  Kondom dapat mengurangi tetapi tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko tertular penyakit ini.
Gonore

Tipe: Bakterial

Cara penularan: Hubungan seks vaginal, anal dan oral.

Gejala: Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala muncul, sering hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari setelah terpapar.  Gejala-gejala meliputi discharge dari penis, vagina, atau rektum dan rasa panas atau gatal saat buang air kecil.

Pengobatan: Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik.   Namun tidak dapat menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.

Konsekuensi yang mungkin timbul pada orang yang terinfeksi: Pada perempuan jika tidak diobati, penyakit ini merupakan penyebab utama Penyakit Radang Panggul, yang kemudian dapat menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis.  Dapat menyebabkan kemandulan pada pria.  Gonore yang tidak diobati dapat menginfeksi sendi, katup jantung dan/atau otak.

Konsekuensi yang mungkin timbul pada janin dan bayi baru lahir: Gonore dapat menyebabkan kebutaan dan penyakit sistemik seperti meningitis dan arthritis sepsis pada bayi yang terinfkesi pada proses persalinan.  Untuk mencegah kebutaan, semua bayi yang lahir di rumah sakit biasanya diberi tetesan mata untuk pengobatan gonore.

Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk pencegahan.  Kondom dapat mengurangi tetapi tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko penularan penyakit ini.
Hepatitis B (HBV)

Tipe: Viral

Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; memakai jarum suntik bergantian; perlukaan kulit karena alat-alat medis dan kedokteran gigi; melalui transfusi darah.

Gejala: Sekitar sepertiga penderita HBV tidak menunjukkan gejala.  Gejala yang muncul meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, lemah, kehilangan nafsu makan, muntah dan diare.  Gejala-gejala yang ditimbulkan karena gangguan di hati meliputi air kencing berwarna gelap, nyeri perut, kulit menguning dan mata pucat.

Pengobatan: Belum ada pengobatan.  Kebanyakan infeksi bersih dengan sendirinya dalam 4-8 minggu.  Beberapa orang menjadi terinfeksi secara kronis.

Konsekuensi yang mungkin timbul pada orang yang terinfeksi: Untuk orang-orang yang terinfeksi secara kronis, penyakit ini dapat berkembang menjadi cirrhosis, kanker hati dan kerusakan sistem kekebalan.

Konsekuensi yang mungkin timbul pada janin dan bayi baru lahir: Perempuan hamil dapat menularkan penyakit ini pada janin yang dikandungnya.  90% bayi yang terinfeksi pada saat lahir menjadi karier kronik dan berisiko untuk tejadinya penyakit hati dan kanker hati.  Mereka juga dapat menularkan virus tersebut.  Bayi dari seorang ibu yang terinfeksi dapat diberi immunoglobulin dan divaksinasi pada saat lahir, ini berpotensi untuk menghilangkan risiko infeksi kronis.

Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks dengan orang yang terinfeksi khususnya seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani dan secret vagina paling mungkin dipertukarkan adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan virus hepatitis B melalui hubungan seks.  Kondom dapat menurunkan risiko tetapi tidak dapat sama sekali menghilangkan risiko untuk tertular penyakit ini melalui hubungan seks.  Hindari pemakaian narkoba suntik dan memakai jarum suntik bergantian.  Bicarakan dengan petugas kesehatan kewaspadaan yang harus diambil untuk mencegah penularan Hepatitis B, khususnya ketika akan menerima tranfusi produk darah atau darah.  Vaksin sudah tersedia dan disarankan untuk orang-orang yang berisiko terkena infeksi Hepatitis B.  Sebagai tambahan, vaksinasi Hepatitis B sudah dilakukan secara rutin pada imunisasi anak-anak sebagaimana direkomendasikan oleh the American Academy of Pediatrics.
Herpes Genital (HSV-2)

Tipe: Viral

Cara Penularan: Herpes menyebar melalui kontak seksual antar kulit dengan bagian-bagian tubuh yang terinfeksi saat melakukan hubungan seks vaginal, anal atau oral.  Virus sejenis dengan strain lain yaitu Herpes Simplex Tipe 1 (HSV-1) umumnya menular lewat kontak non-seksual dan umumnya menyebabkan luka di bibir.  Namun, HSV-1 dapat juga menular lewat hubungan seks oral dan dapat menyebabkan infeksi alat kelamin.

Gejala-gejala: Gejala-gejala biasanya sangat ringan dan mungkin meliputi rasa gatal atau terbakar; rasa nyeri di kaki, pantat atau daerah kelamin; atau keputihan.  Bintil-bintil berair atau luka terbuka yang terasa nyeri juga mungkin terjadi, biasanya di daerah kelamin, pantat, anus dan paha, walaupun dapat juga terjadi di bagian tubuh yang lain.  Luka-luka tersebut akan sembuh dalam beberapa minggu tetapi dapat muncul kembali.

Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk penyakit ini.  Obat anti virus biasanya efektif dalam mengurangi frekuensi dan durasi (lamanya) timbul gejala karena infeksi HSV-2. 

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Orang yang terinfeksi dan memiliki luka akan meningkat risikonya untuk terinfeksi HIV jika terpapar sebab luka tersebut menjadi jalan masuk virus HIV.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Perempuan yang mengalami episode pertama dari herpes genital pada saat hamil akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya kelahiran prematur.  Kejadian akut pada masa persalinan merupakan indikasi untuk dilakukannya persalinan dengan operasi cesar sebab infeksi yang mengenai bayi yang baru lahir akan dapat menyebabkan kematian atau kerusakan otak yang serius.

Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan virus herpes genital melalui hubungan seks.  Kondom dapat mengurangi risiko tetapi tidak dapat samasekali menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks.  Walaupun memakai kondom saat melakukan hubungan seks, masih ada kemungkinan untuk tertular penyakit ini yaitu melalui adanya luka di daerah kelamin.
HIV/AIDS

Tipe: Viral    

Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; darah atau produk darah yang terinfeksi; memakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya, saat persalinan, atau saat menyusui. 

Gejala-gejala: Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali.  Sementara yang lainnya mengalami gejala-gejala seperti flu, termasuk demam, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, lemah dan pembengkakan saluran getah bening.  Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam seminggu sampai sebulan, dan virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif (dormant) selama beberapa tahun.  Namun, virus tersebut secara terus menerus melemahkan sistem kekebalan, menyebabkan orang yang terinfeksi semakin tidak dapat bertahan terhadap infeksi-infeksi oportunistik.

Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk infeksi ini.  Obat-obat anti retroviral digunakan untuk memperpanjang hidup dan kesehatan orang yang terinfeksi.  Obat-obat lain digunakan untuk melawan infeksi oportunistik yang juga diderita.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Hampir semua orang yang terinfeksi HIV akhirnya akan menjadi AIDS dan meninggal karena komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan AIDS.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: 20-30% dari bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV akan terinfeksi HIV juga dan gejala-gejala dari AIDS akan muncul dalam satu tahun pertama kelahiran.  20% dari bayi-bayi yang terinfeksi tersebut akan meninggal pada saat berusia 18 bulan.  Obat antiretroviral yang diberikan pada saat hamil dapat menurunkan risiko janin untuk terinfeksi HIV dalam proporsi yang cukup besar.  Lihat Prenatal Risk Assessment: AIDS untuk infomasi lebih lanjut tentang AIDS dan kehamilan.

Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, khususnya hubungan seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani atau secret vagina paling mungkin dipertukarkan, adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seks.  Kondom dapat menurunkan risiko penularan tetapi tidak menghilangkan sama sekali kemungkinan penularan.  Hindari pemakaian narkoba suntik dan saling berbagi jarum suntik.  Diskusikan dengan petugas kesehatan tindakan kewaspadaan yang harus dilakukan untuk mencegah penularan HIV, terutama saat harus menerima transfusi darah maupun produk darah.
Sebuah ciuman, apakah sekedar sebuah ciuman?

Bahkan ciuman dapat merupakan sumber infeksi.  Menurut Centers for Disease Control Amerika Serikat, "Ciuman dengan mulut terbuka dianggap sebagai aktifitas seksual yang sangat kecil risikonya untuk terjadinya penularan HIV.  Namun, ciuman dengan mulut terbuka dalam waktu yang lama dapat merusak mulut atau bibir sehingga memungkinkan HIV berpindah dari orang yang terinfeksi ke pasangannya dan memasuki tubuh pasangan tersebut melalui luka yang ada di mulut.  Karena adanya kemungkinan risiko penularan ini, CDC merekomendasikan pelarangan untuk berciuman dengan mulut terbuka dengan pasangan yang terinfeksi.  Sebuah kasus mengindikasikan adanya seorang perempuan yang terinfeksi HIV dari pasangannya karena terpapar darah yang terkontaminasi saat melakukan ciuman dengan mulut terbuka.   Morbidity and Mortality Weekly Report  tanggal 11 Juli 11, 1997, berisi artikel tentang hal ini".

Sumber: Centers for Disease Control (info lebih lanjut.)

Human Papilloma Virus (HPV)

Tipe: Viral

Cara Penularan: Hubungan seksual vaginal, anal atau oral.

Gejala-gejala: Tonjolan yang tidak sakit, kutil yang menyerupai bunga kol tumbuh di dalam atau pada kelamin, anus dan tenggorokan.

Pengobatan: Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini.  Kutil dapat dihilangkan dengan cara-cara kimia, pembekuan, terapi laser atau bedah.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: HPV adalah virus yang menyebabkan kutil kelamin.  Beberapa strains dari virus ini berhubungan kuat dengan kanker serviks sebagaimana halnya juga dengan kanker vulva, vagina, penis dan anus.  Pada kenyataannya 90% penyebab kanker serviks adalah virus HPV.  Kanker serviks ini menyebabkan kematian 5.000 perempuan Amerika setiap tahunnya.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Pada bayi-bayi yang terinfeksi virus ini pada proses persalinan dapat tumbuh kutil pada tenggorokannya yang dapat menyumbat jalan nafas sehingga kutil tersebut harus dikeluarkan.

Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan.  Kondom hampir tidak berfungsi sama sekali dalam mencegah penularan virus ini melalui hubungan seks.
Sifilis

Tipe: Bakterial

Cara Penularan: Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral.  Namun, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui hubungan non-seksual jika ulkus atau lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi.

Gejala-gejala: Pada fase awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak terasa sakit atau "chancres" yang biasanya muncul di daerah kelamin tetapi dapat juga muncul di bagian tubuh yang lain, jika tidak diobati penyakit akan berkembang ke fase berikutnya yang dapat meliputi adanya gejala ruam kulit, demam, luka pada tenggorokan, rambut rontok dan pembengkakan kelenjar di seluruh tubuh.

Pengobatan: Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin; namun, kerusakan pada organ tubuh yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan kerusakan serius pada hati, otak, mata, sistem saraf, tulang dan sendi dan dapat menyebabkan kematian.  Seorang yang sedang menderita sifilis aktif risikonya untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut akan meningkat karena luka (chancres) merupakan pintu masuk bagi virus HIV.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Jika tidak diobati, seorang ibu hamil yang terinfeksi sifilis akan menularkan penyakit tersebut pada janin yang dikandungnya.  Janin meninggal di dalam dan meninggal pada periode neonatus terjadi pada sekitar 25% dari kasus-kasus ini.  40-70% melahirkan bayi dengan sifilis aktif.  Jika tidak terdeteksi, kerusakan dapat terjadi pada jantung, otak dan mata bayi.

Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan sifilis melalui hubungan seksual.  Kondom dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks.  Masih ada kemungkinan tertular sifilis walaupun memakai kondom yaitu melalui luka yang ada di daerah kelamin.  Usaha untuk mencegah kontak non-seksual dengan luka, ruam atau lapisan bermukosa karena adanya sifilis juga perlu dilakukan.
Trikomoniasis

Tipe: Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.

Prevalensi: Trikomoniasis adalah PMS yang dapat diobati yang paling banyak terjadi pada perempuan muda dan aktif seksual.  Diperkirakan, 5 juta kasus baru terjadi pada perempuan dan laki-laki.

Cara Penularan: Trikomoniasis menular melalui kontak seksual. Trichomonas vaginalis dapat bertahan hidup pada benda-benda seperti baju-baju yang dicuci, dan dapat menular dengan pinjam meminjam pakaian tersebut.

Gejala-gejala: Pada perempuan biasa terjadi keputihan yang banyak, berbusa, dan berwarna kuning-hijau.  Kesulitan atau rasa sakit pada saat buang air kecil dan atau saat berhubungan seksual juga sering terjadi.  Mungkin terdapat juga nyeri vagina dan gatal atau mungkin tidak ada gejala sama sekali.  Pada laki-laki mungkin akan terjadi radang pada saluran kencing, kelenjar, atau kulup dan/atau luka pada penis, namun pada laki-laki umumnya tidak ada gejala.

Pengobatan: Penyakit ini dapat disembuhkan.  Pasangan seks juga harus diobati.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Radang pada alat kelamin pada perempuan yang terinfeksi trikomoniasis mungkin juga akan meningkatkan risiko untuk terinfeksi HIV jika terpapar dengan virus tersebut.  Adanya trikomoniasis pada perempuan yang juga terinfeksi HIV akan meningkatkan risiko penularan HIV pada pasangan seksualnya.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Trikomoniasis pada perempuan hamil dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan kelahiran prematur.

Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satu cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan trikomoniasis melalui hubungan seksual.  Kondon dan berbagai metode penghalang sejenis yang lain dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko untuk tertular penyakit ini melalui hubungan seks.  Hindari untuk saling pinjam meminjam handuk atau pakaian dengan orang lain untuk mencegah penularan non-seksual dari penyakit ini.

Infeksi Saluran Reproduksi lain yang tidak dipaparkan di sini di antaranya:
Bakterial Vaginosis – Menyebabkan nyeri saat buang air kecil, jika tidak diobati dapat menyebabkan kegagalan ginjal.
Kandidiasis - Kandidiasis, atau infeksi jamur, sesungguhnya bukan PMS namun dapat juga ditularkan melalui hubungan seksual, menyebabkan rasa seperti terbakar, gatal dan tidak nyaman.  Dapat diobati dengan obat yang dijual tanpa resep, namun biasanya dapat kambuh. info lebih lanjut.
Chancroid – Luka atau bintil yang besar dan nyeri, dapat pecah.
Granuloma Inguinale – Menyebabkan luka-luka yang tidak terasa sakit yang dapat membesar dan mudah berdarah.
Lymphogranuloma Venereum – Menyebabkan lesi-lesi, luka dan abses pada lipat paha.
Molluscum Contagiosum – Virus ini menyebabkan lesi-lesi yang halus dan mengkilap yang harus dihilangkan satu per satu oleh dokter.
Mucopurulent Cervicitis (MPC) – Menyebabkan keluarnya keputihan dari serviks, dapat menyebabkan Penyakit Radang Panggul atau keguguran pada ibu hamil.
Nongonococcal Urethritis (NGU) – Mengenai laki-laki dan dapat menyebabkan masalah pada saat buang air kecil, dapat disebabkan oleh klamidia.
Penyakit Radang Panggul/Pelvic Inflammatory Disease (PID) – Dapat disebabkan oleh berbagai bakteri, menular melalui hubungan seksual atau cara-cara lain.  Dapat menyebabkan rasa nyeri, kemandulan dan bahkan kematian.